DP3A Kukar Bersama MAN 2 Tenggarong dalam MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah)2025: Dorong Pengembangan Potensi Diri Siswa Sejak Dini

17 July 2025, 03:34 PM

DP3A bersama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tenggarong dalam pelaksanaan kegiatan MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah) Tahun Ajaran 2025/2026

Tenggarong(17/07/2025)-Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda, dengan menjalin kerja sama bersama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tenggarong dalam pelaksanaan kegiatan MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah) Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menanamkan nilai-nilai penguatan karakter, pengembangan potensi diri, serta pemahaman perlindungan terhadap kekerasan sejak awal siswa memasuki lingkungan sekolah menengah. 

Kegiatan yang digelar di Mushola MAN 2 Tenggarong ini diikuti oleh seluruh peserta didik baru dengan antusiasme tinggi. Mengusung tema “Mengenali Diri, Mengembangkan Potensi, dan Menjadi Pribadi yang Tangguh”, dan menghadirkan narasumber dari DP3A Kukar serta Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Kepala Dinas DP3A Kukar, H. Hero Suprayetno, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun generasi muda yang kuat, sadar hak, dan mampu melindungi diri dari berbagai bentuk kekerasan maupun pengaruh negatif di lingkungan sekitarnya.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kukar tumbuh dalam lingkungan yang aman, terlindungi, dan mampu berkembang sesuai potensi terbaiknya. Kegiatan seperti ini menjadi media awal untuk menanamkan kesadaran diri, nilai tanggung jawab, serta memperkenalkan pentingnya perlindungan terhadap hak anak,” ujar H. Hero Suprayetno.
Dalam sesi penyuluhan, Faridah, SKM, M.Adm.Kes., selaku Kepala UPTD PPA DP3A Kukar, memberikan edukasi langsung kepada para siswa tentang pentingnya mengenali bentuk-bentuk kekerasan, membangun keberanian untuk berkata tidak terhadap perundungan dan pelecehan, serta cara menjaga kesehatan mental dan emosi selama masa remaja.

“Banyak anak tidak menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk merasa aman, dihormati, dan didampingi. Edukasi ini bertujuan membuka mata mereka bahwa perlindungan diri itu penting dan bisa dimulai dari mengenali potensi, emosi, hingga batasan diri mereka sendiri,” jelas Faridah.

Kegiatan ini disambut dengan sangat baik oleh pihak sekolah. Kepala MAN 2 Tenggarong, Ummi Puji Astutik, S.Pd., M.Si., menyampaikan apresiasi atas sinergi antara sekolah dan DP3A Kukar, yang dinilainya sangat relevan dan dibutuhkan dalam membentuk karakter siswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan sosial.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan lingkungan pendidikan yang bukan hanya fokus pada nilai akademik, tapi juga pembentukan kepribadian yang kuat. Dukungan dari DP3A Kukar ini menjadi energi positif bagi siswa baru kami agar mereka dapat mengembangkan potensi diri dengan percaya diri dan terlindungi dari pengaruh negatif,” tuturnya.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa sangat antusias mengikuti rangkaian materi, diskusi interaktif, serta sesi tanya jawab. Mereka juga dilibatkan dalam aktivitas yang mendorong refleksi diri dan penguatan komunikasi antarpeserta.

Salah satu siswa, menyampaikan bahwa ia merasa lebih percaya diri setelah mengikuti kegiatan ini. “Saya jadi tahu bahwa kita punya hak, dan kita juga bisa menentukan masa depan sendiri. Senang bisa diajari cara kenali diri dan dijaga dari hal-hal negatif,” katanya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan DP3A Kukar dalam mendorong sekolah-sekolah di seluruh wilayah Kutai Kartanegara untuk lebih aktif dalam mengintegrasikan nilai-nilai perlindungan anak dan pemberdayaan remaja ke dalam kegiatan pendidikan.

“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah), tetapi terus berlanjut dalam bentuk pendampingan, pelatihan, dan program ramah anak lainnya. Karena membangun karakter anak adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup H. Hero Suprayetno.

Kategori Post

Berita Terkait