Tenggarong (28/07/2025) – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bekerjasama dengan beberapa Dinas terkait yang ada di Kutai Kartanegara, secara resmi meluncurkan Inovasi Program "Perkakas Diri". Program ini merupakan singkatan dari Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Berkualitas dan Mandiri, diresmikan di Gedung BPU Tenggarong, menandai komitmen serius dalam mengangkat martabat dan kemandirian perempuan, khususnya Perempuan Kepala Keluarga. Untuk saat ini DP3A membuat program ini berfokus pada Kecamatan Tenggarong dan kedepannya akan dilaksanakan di seluruh Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Program "Perkakas Diri" ini digagas oleh Chalimatus Sa’diah, Kepala Bidang PUGP3SDGA DP3A Kukar, dan diresmikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri (Isteri Bupati Kutai Kartanegara) yang mana Program ini hadir sebagai jawaban atas peran vital Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang seringkali menghadapi stigma negatif di masyarakat, padahal banyak sekali perempuan menjadi tulang punggung keluarga "Mengangkat Martabat dan Kemandirian Keluarga".
Data pada tahun 2024 mencatat ada sekitar 46.099 PEKKA di Kutai Kartanegara, dengan 2.316 di antaranya berada di Kecamatan Tenggarong.
"Perkakas Diri" hadir untuk mengubah stigma atau merubah pandangan negatif tentang perempuan yang bertanggung jawab penuh dalam mencari nafkah, mengelola rumah tangga, memastikan kesejahteraan keluarga, dan mengambil keputusan. Dengan adanya program ini akan membantu para perempuan untuk memiliki mental yang kuat, mampu beradaptasi, berinteraksi positif, dan mandiri, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Didalam program ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ada beberapa pelatihan-pelatihan untuk memperkuat kapasitas para Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yaitu :
Program "Perkakas Diri" ini digagas oleh Chalimatus Sa’diah, Kepala Bidang PUGP3SDGA DP3A Kukar, dan diresmikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri (Isteri Bupati Kutai Kartanegara) yang mana Program ini hadir sebagai jawaban atas peran vital Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang seringkali menghadapi stigma negatif di masyarakat, padahal banyak sekali perempuan menjadi tulang punggung keluarga "Mengangkat Martabat dan Kemandirian Keluarga".
Data pada tahun 2024 mencatat ada sekitar 46.099 PEKKA di Kutai Kartanegara, dengan 2.316 di antaranya berada di Kecamatan Tenggarong.
"Perkakas Diri" hadir untuk mengubah stigma atau merubah pandangan negatif tentang perempuan yang bertanggung jawab penuh dalam mencari nafkah, mengelola rumah tangga, memastikan kesejahteraan keluarga, dan mengambil keputusan. Dengan adanya program ini akan membantu para perempuan untuk memiliki mental yang kuat, mampu beradaptasi, berinteraksi positif, dan mandiri, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Didalam program ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ada beberapa pelatihan-pelatihan untuk memperkuat kapasitas para Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yaitu :
- Pengembangan Diri: Meliputi pembangunan ketahanan mental, peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, serta keterampilan interaksi sosial yang efektif.
- Keterampilan Vokasional: Berupa pelatihan diversifikasi produk olahan ikan, tata rias, dan keterampilan vokasional lainnya yang relevan dengan minat peserta.
- Pengembangan Usaha: DP3A berencana membentuk kelompok-kelompok Pekka untuk memfasilitasi dukungan timbal balik dan motivasi. Selain itu, akan diluncurkan "Gerai Berkah Pekka, PIJAR" (Inspirational Women Selling Hope and Taste) sebagai wadah pemasaran produk hasil karya para Pekka.
Dalam acara tersebut DP3A menghadirkan juga Afifa Surya Darmaning Tyas, S.Psi seorang Konselor Psikologi di UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak. dalam pemaparan materi tentang "Membangun Keluarga Resilien Bersama Perempuan Kepala Keluarga", Afifa juga menyampaikan pentingnya kebahagiaan dan kekuatan perempuan juga ditekankan, mengingat "butuh perempuan bahagia untuk membesarkan anak-anak yang bahagia, dan butuh perempuan kuat untuk membentuk anak-anak yang kuat". Materi ini bertujuan untuk memberikan "perkakas" esensial bagi PEKKA agar mampu menghadapi hidup dengan lebih tangguh dan mandiri.
